Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Selasa, 10 Juni 2014




Kalimat dan Klausa

Klausa adalah suatu onstruksi yang sekurang kurangnya terdiri dari subyek (S) dan predikat (P), tetapi belum memilii kesenyapan/ intonasi seperti kalimat. Klausa berpotensi menjadi kalimat jika diberi intonasi akhir (tanda titi,seru, atau tanya). Namun kadang kala unsure klausa ditentukan hanya unsure predikatnya saja.



Contoh contoh klausa
Klausa terikat: makan roti panggang
Klausa bebas: keponakanku sedang tidur pulas
Klausa nominal: Reno karyawan kantor
Klausa ajektival: Anjing pintar
KLausa verbal: Ayah pergi bekerja
Klausa Numeral: kakak iparku tiga
Klausa adverbial: ayah sore ini ke Bandung

Contoh contoh kalimat berdasarkan:
       1.            Intonasi
a.       K. perintah: cepat pergi sebelum Ayah datang!
b.      K. tanya: bagaimana bisa dia menyalahkanku atas semua perkara ini?
c.       K. berita: Lina sedang bermain di halaman belakang rumah.
       2.            Kategori yang menjadi predikat
a.       K. verbal: Bibi menanam bunga melati.
b.      K. nominal: BU Nanik itu saudagar kaya.
c.       K. ajektival: Ibu kecewa terhadap sikapmu.
d.      K. numeral: ayamnya ada sepuluh ekor, tapi mati dua.
e.      K. adverbial: kucingku kesiangan bangun, jadi tidak sarapan pagi.
       3.            Kelengkapannya
a.       K. lengkap: a: “apa ayah sudah pulang malam ini?”
      B: “ mala mini ayah belum pulang.”
b.      K. tak lengakp: a: “apa ayah sudah pulang malam ini?”
                           B: “belum.”
       4.            Jumlah klausa
c.       Tunggal: anjingku tertidur di sofa.
d.      Majemuk: kau pilih makan nasi goring atau inum susu saja?
       5.            Leta subjek-predikat
a.       Normatif: Dila bernyanyi. Contoh lain: pak sugeng mencangkul di sawah.
b.      Inverse: cepat keluar kau!, contoh lain: belajar sana!
       6.            Sifat hubungan klausa klausa
a.       Majemuk setara: kakak bermain di taman sedangkan Aku bermain di halaman belakang rumah.
b.      Majemuk bertngkat: Nina belajar hingga tengah malam, supara ulangan membaik.
c.       Majemuk campuran: dina tetap memakan nasi goreng itu dan aku juga menyisakannya untuk kakak, meskipun kami tahu kakak tidak akan pernah pulang.
       7.            Kontur
a.       K. panjang: reno, lelaki pendiam itu menulis surat di kertas berwarna merah.
b.      K. pendek: reno menulis surat.
       8.            Transformasi
a.       K. inti: Dina menanam pohon.
b.      K. non inti: Dina tidak menanam pohon. (pengingkaran), tanamlah pohon itu! (perintah), pohon ditanam dina. (pemasifan), siapa yang menanam pohon? (penanyaan)
       9.            Konjungsi

a.       Majemuk setara:
a)      Konjungsi penjumlahan: bibi memasak di dapur dan paman memotong rumput di teras depan.
b)      Konjungsi pemilihan: pergi sekarang juga atau kau mati di sini!
c)       Konjungsi urutan: setelah adonan matang kemudian campurkan bubuk mutiaranya.
d)      Konjungsi perlawanan: dina belajar dengan tekun sedangkan dini hanya bermain main saja.
b.      Majemuk bertingkat
a)      K. hubungan waktu: nenek tidak lagi meu berbicara sejak cucu kesayangannya meninggaldunia.
b)      K. hubungan syarat: aku mau belajar dengan tekun asalkan Ayah membelikanku mobil baru.
c)       K. hubungan tujuan: Bang Salim berlaku baik pada kakek supaya dapat warisan paling banyak.
d)      K. hubungan konsesif: Aku akan tetap semangat meskipun berkali kali aku gagal.
e)      K. hubungan perbandingan: khayalan tinggimu bagaikan si pungguk yang merindukan bulan.



           

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © ILMU BAHASA DAN BUDAYA kelas X //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //