Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Selasa, 10 Juni 2014

Musikalisasi puisi indonesia

Ingin tahu bagaimana cara bermusikalisasi puisi yang baik dan benar?
Dalam musikalisasi puisi, terdapat tehnik yang digunakan agar Anda mampu mengerti isi kadungan puisi.
Teknik Membaca Puisi
                Puisi sebagai ungkapan ekspresi penyair agar mudah dipahami dapat dibantu dengan teknik membaca puisi secara tepat!
                Agar kamu menjadi mahir dan dapat membaca puisi secara ekspresif,kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1.       Penghayatan
Penghayatan terhadap sebuah puisi dimaksudkan untuk memahami isi puisi yang akan dibacakan. Penghayatan meliputi:
a.       Ekspresi, merupakan kemampuan dalam menunjukkan mimic wajah atas pemahaman isi puisi (jiwa puisi)
b.      Pemahaman, maksudnya ialah sebelum membaca puisi harus mampu menangkap makna yang terkandung dalam puisi yang sesuai dengan suasana.
c.       Pemenggalan secara tepat, hal ini akan menentukan makna puisi agar jelas (tidak kabur
2.       Pelafalan atau pengucapan
Dalam pembacaan puisi perlu diperhatikan pelafalan atau pengucapan. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam melafalkan membaca puisi adalah sebagai berikut
a.       Kejelasan ucapan, artinya suara yang didengar penonton jelas ucapannya sesuai dengan lafal.
b.      Jeda, artinya mengatur secara tepat saat berhenti atau mengambil nafas dan lamnya ketukan.
c.       Ketahanan, artinya vocal dijaga agar stabil. Ketahanan diperhatikan agar intensitas jangan sampai kurang.
d.      Kelancaran, artinya pembacaan puisi tetap lancar. Jangan sampai semakin lama semakin tidak lncar.
3.       Intonasi (naik turunnya nada pengucapan)
Kata kata yang dalam puisi ada yang diucapkan dengan nada naik dan ada pula yang diucapkan dengan nada menurun.

Untuk lebih memahami teknik membaca puisi, langsung saja kita lakukan praktikum.
Baca puisi yang telah tersedia,lalu pahami dan hayati maknanya. Dan cobalah membacanya dengan penuh ekspresif.


Yang Terasa
Dunia masih dalam lingkaran alam
Dan warna abu-abu selalu buram
Lembah disini masih sangat curam
Dan debur ombak tak bosan membawa garam

Tapi Aku tak lihat pertiwi di tahta pelangi
Tak lihat sang raja berkelana dalam negeri
Tak lagi dengar nyanyian bayu di puncak bumi

Yang terasa hanyalah…
Taring tikus yang melahap batang emas
Anak kancil yang mengasah mulut
Dan lintah hitam beryopeng dewa

Ah, benar…
Yang terasa hanyalah
Jutaan neuron dibawah naungan harta
Karya: F
Mengapa Pergi
Bila memang ada air mata itu
Seberapa kuat isakan itu membendung langkahmu
Untuk setiap rajutan kisah yang sudah tersayat
Menyapa, mengerling, menghembuskan aroma getir

Kepada semua ragaku, jiwamu menyusup hingga sumsum tulangku
Membuat sel darahku bergetar menahan gejolak
Akan bayangan cahaya di mata teduhmu

Untuk apa?!
Agar apa semuanya berlalu ditelan kabut
Senyummu, nasihatmu, nyanyianmu…
Meluluh lantakkan kebekuan iramaku

Tentang waktu saat kau membuka mataku,
Mempertunjukan hamparan pelangi disetiap nada nada aliran darahku
Tentang tempat yang selalu Kau duduk manis menungguku,
Menceritakan kisah misteri yang membuat mataku berkobar antusias
Tentang lembaran lembaran petuah yang kau sisipkan diantara buku-buku tebalku.
Yang membuatku mengerti, mengapa ukiran kidung cinta menjadikan manusia lebih hidup
Tentang semuanya…. Yang berlalu
Dan tak lagi terjamah

Mengapa harus datang?
 Jika Kau hanya tinggal untuk satu tujuan tulus
Adalah bagaimana Kau mengajariku menangis
Apakah untuk penegasan rasa, yang membuatku merana di kesunyian
Untuk rasa kehilangan dan nyeri tepat di ulu hatiku

Bisakah kau pahami, getaran nafasku yang terasa kandas
Dan tiap mili gerakan hambar yang kucoba tutupi
Hanya untuk mengatakan
Aku ….. Sangat merindukanmu.
Sangat.

Karya: F
Berikut, contoh video membaca puisi dengan penuh ekspresif, agar membantu anda untuk lebih memahami teknik membaca puisi dengan tepat!



Aku Benci Padamu
Aku benci padamu
Jadi, jangan lagi mendekatiku
Aku tidak suka matamu, mulutmu, nyanyianmu
Aku enek dengan sikap manis murni itu

Aku benci padamu
Yang diam diam mengasah belati
Mengiris iris dengan kasar tepat jantungku
Menganga lebar tanpa jahitan

Aku benci padamu
Karena, kau tidak bisa membenciku
Si gadis menyedihkan ini
Gadis nakal dan liar

Aku benci padamu
Jika kau masih mencintaiku
Karya: F


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © ILMU BAHASA DAN BUDAYA kelas X //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //